Pendahuluan
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan protokol routing fundamental yang memainkan peran kritis dalam arsitektur internet global. Protokol ini bertanggung jawab mengatur lalu lintas data antara sistem otonom (autonomous systems) yang membentuk tulang punggang komunikasi digital di seluruh dunia.
BGP dirancang sebagai protokol routing eksternal (exterior routing protocol) yang memungkinkan router di berbagai organisasi atau penyedia layanan internet untuk bertukar informasi rute secara dinamis dan efisien. Tidak seperti protokol routing internal seperti OSPF atau IS-IS, BGP mampu mengelola kompleksitas pertukaran rute lintas batas jaringan yang berbeda.
Karakteristik BGP
Berikut adalah beberapa karakteristik utama BGP
- Skalabilitas Tinggi: BGP mampu menangani jutaan prefiks rute sekaligus, membuatnya ideal untuk infrastruktur jaringan berskala besar.
- Kebijakan Routing Fleksibel: Administrator jaringan dapat mengonfigurasi aturan routing yang kompleks berdasarkan berbagai atribut seperti path, community, dan local preference.
- Konvergensi Lambat Namun Stabil: Dibandingkan protokol routing internal, BGP memiliki mekanisme konvergensi yang lebih lambat namun sangat handal.
- Update Dinamis: Perubahan table routing di update antar router yang saling terkait pada waktu terjadi perubahan topologi.
- Path Vector Routing: BGP adalah Path Vector routing protocol dan pada sistem menentukan rute-rute terbaiknya akan mengacu kepada path yang paling baik dan terpilih yang didapatnya berasal dari router BGP yang lainnya.
- Interkoneksi antar ISP atau jaringan yang lebih luas: Antarprovider Internet (ISP), Jaringan Enterprise Besar, Infrastruktur Cloud, Pusat Data Global.
Mekanisme Kerja BGP
Dalam praktiknya, BGP menggunakan mekanisme pertukaran informasi rute melalui koneksi TCP port 179. Setiap router BGP membangun sesi peering dengan router BGP lainnya, memungkinkan pertukaran update rute secara real-time.
Proses Pertukaran Rute
- Pembentukan Sesi: Router membuka koneksi TCP
- Pertukaran Kapabilitas: Negosiasi fitur dan kemampuan
- Pertukaran Rute Awal: Pengiriman tabel rute penuh
- Pemeliharaan Sesi: Pengiriman update berkala
Tipe BGP: eBGP dan iBGP
- External BGP (eBGP) Digunakan untuk pertukaran rute antara sistem otonom yang berbeda, memfasilitasi konektivitas antarjaringan global.
- Internal BGP (iBGP) Beroperasi dalam satu sistem otonom, memastikan konsistensi informasi routing di antara router internal.
Atribut BGP
BGP memiliki sejumlah atribut penting yang menentukan pemilihan dan propagasi rute:
1. Origin Attribute
Origin merupakan atribut yang menjelaskan asal-usul informasi rute dalam BGP. Terdapat tiga tipe utama:
- IGP (i): Rute berasal dari interior routing protocol dalam sistem otonom
- EGP (e): Rute dipelajari melalui Exterior Gateway Protocol
- Incomplete (?): Rute didapatkan dari metode tidak diketahui atau manual
2. AS_Path Attribute
AS_Path mencatat daftar sistem otonom yang dilalui rute sejak origin. Fungsi kuncinya:
- Pencegahan Routing Loop
- Penentuan Jalur Terpendek
- Kontrol Kebijakan Routing
Contoh struktur AS_Path: AS1, AS2, AS3, AS4, …
3. Next Hop Attribute
Next Hop menentukan alamat IP router berikutnya yang harus dilalui paket untuk mencapai prefiks jaringan tertentu.
Karakteristik Penting:
- Berbeda untuk eBGP dan iBGP
- Memandu perpindahan paket antar router
- Kritis untuk routing akurat
4. Multiple Exit Discriminator (MED)
MED membantu memilih jalur masuk ke dalam sistem otonom ketika terdapat beberapa koneksi.
- Nilai Rendah Diprioritaskan
- Hanya Dibandingkan Antarrouter eBGP
- Bersifat Non-transitive
5. Local Preference
Local Preference memungkinkan administrator jaringan mempengaruhi pemilihan rute keluar dari sistem otonom.
Karakteristik Utama:
- Nilai Default: 100
- Nilai Lebih Tinggi Lebih Disukai
- Hanya Berlaku dalam iBGP
6. Atomic Aggregate
Atomic Aggregate menandakan bahwa rute adalah hasil agregasi dan mungkin kehilangan informasi spesifik rute.
- Menunjukkan Proses Summarization
- Melindungi Detail Rute Asli
7. Aggregator
Aggregator memberikan informasi router yang melakukan agregasi rute:
- Alamat IP Router
- Sistem Otonom Agregator
8. Community Attribute
Community memungkinkan pengelompokan rute dengan label khusus:
- Memfasilitasi Kebijakan Routing
- Pertukaran Informasi Semantik
- Contoh: NO_EXPORT, NO_ADVERTISE
9. Originator ID
Originator ID digunakan dalam route reflection:
- Mencatat Router Asal Rute
- Mencegah Refleksi Berulang
10. Cluster List
Cluster List melacak route reflector clusters yang dilalui rute:
- Mencegah Loop dalam Arsitektur Route Reflection
- Memastikan Konsistensi Routing
11. Weight Attribute
Weight adalah atribut proprietary Cisco yang:
- Bersifat Lokal pada Router
- Mempengaruhi Pemilihan Rute Keluar
- Tidak Disebarkan ke Router Lain
Kesimpulan
Kompleksitas BGP membutuhkan pendekatan sistematis dan keahlian mendalam. Setiap konfigurasi memiliki konsekuensi yang harus dipahami secara komprehensif.