[cPanel/WHM] – Apakah cPanel & WHM Mendukung Konfigurasi Failover atau Redundansi?

[cPanel/WHM] - Apakah cPanel & WHM Mendukung Konfigurasi Failover atau Redundansi?

Ketika atikel dibuat pada bulan Mei 2025, cPanel/WHM belum memiliki fitur redundansi atau failover.

Pentingnya ketersediaan layanan (uptime) yang tinggi merupakan prioritas utama bagi setiap pemilik situs web atau aplikasi online. Untuk mencapai hal tersebut, konsep failover dan redundansi menjadi krusial. Failover merujuk pada kemampuan sistem untuk secara otomatis beralih ke komponen cadangan saat komponen utama mengalami kegagalan, sementara redundansi adalah memiliki komponen cadangan yang siap mengambil alih.

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah cPanel & WHM, platform manajemen server dan hosting yang populer, saat ini mendukung konfigurasi failover atau redundansi secara bawaan?

Secara bawaan atau sebagai fitur internal yang mengelola klaster server aktif-pasif atau aktif-aktif untuk aplikasi cPanel/WHM itu sendiri, jawabannya adalah tidak. cPanel & WHM dirancang untuk beroperasi pada satu instance server tunggal. Artinya, aplikasi cPanel/WHM itu sendiri tidak memiliki sistem klaster failover yang terintegrasi untuk menjaga status dan operasional panel manajemennya di beberapa server secara real-time jika salah satunya mati.

Namun, penting untuk dipahami bahwa Anda dapat mencapai tingkat redundansi dan ketersediaan tinggi (high availability) untuk layanan yang berjalan di server cPanel/WHM Anda (seperti situs web, database, email) melalui implementasi di lapisan infrastruktur yang mengelilingi server cPanel/WHM tersebut.

Beberapa cara umum untuk mencapai redundansi dalam lingkungan yang menggunakan cPanel/WHM melibatkan penggunaan teknologi eksternal, di antaranya:

  1. Shared Storage atau Replikasi Data: Menggunakan solusi shared storage (seperti SAN atau NAS) atau teknologi replikasi data tingkat blok/file sistem antar server memastikan bahwa data pengguna (file website, database) tersedia secara konsisten untuk server cadangan jika server utama offline.
  2. DNS Failover: Menggunakan layanan DNS canggih yang dapat mendeteksi server yang tidak responsif dan secara otomatis memperbarui record DNS untuk mengarahkan lalu lintas ke alamat IP server cadangan.
  3. Hypervisor: Gunakan hypervisor level 1 dan install cPanel pada Virtual Machine, lalu jaga redundansi antar hypervisor.
Baca Juga:  Cara Mengakses Server dengan Domain

Perlu ditekankan kembali bahwa solusi ini umumnya berfokus pada redundansi infrastruktur dan data, bukan pada redundansi status aplikasi cPanel/WHM itu sendiri secara real-time antara server. Artinya, jika server yang menjalankan instance cPanel/WHM utama mati, akses ke panel cPanel atau WHM pada server tersebut akan terganggu, meskipun layanan hosting di server cadangan tetap berjalan (jika dikonfigurasi dengan benar).

Jadi, meskipun cPanel & WHM tidak memiliki fitur failover klaster bawaan, Anda tetap dapat membangun arsitektur yang redundan dan ketersediaan tinggi untuk layanan hosting Anda dengan menggabungkannya dengan teknologi dan solusi infrastruktur eksternal yang tepat. Implementasi ini memerlukan perencanaan yang matang dan konfigurasi di luar lingkup fungsi inti cPanel/WHM.