Menjalankan cPanel & WHM di platform cloud skala besar, sering disebut sebagai hyperscaler, seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure, memiliki beberapa pertimbangan khusus yang perlu diperhatikan dibandingkan dengan instalasi di server fisik atau VPS tradisional. Meskipun proses instalasi dasarnya serupa, memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan setup yang lancar dan berfungsi optimal.
Berikut adalah poin-poin penting yang harus Anda perhatikan:
- Sistem Operasi (OS) yang Kompatibel:
Seperti halnya instalasi cPanel di mana pun, Anda harus memastikan bahwa sistem operasi yang Anda pilih untuk instance atau virtual machine di platform cloud Anda sepenuhnya kompatibel dengan cPanel & WHM. Selalu periksa dokumentasi resmi cPanel untuk daftar distribusi Linux (seperti AlmaLinux, Rocky Linux, atau Ubuntu LTS) dan versi yang didukung saat ini sebelum memulai instalasi. - Lisensi dan Konfigurasi Jaringan (NAT):
Salah satu perbedaan utama di lingkungan cloud adalah cara lisensi cPanel divalidasi. Lisensi cPanel biasanya terikat pada alamat IP publik server. Di banyak lingkungan cloud, server Anda mungkin memiliki alamat IP pribadi secara internal dan menggunakan NAT (Network Address Translation) untuk berkomunikasi dengan internet melalui alamat IP publik. Penting bagi cPanel untuk dapat mendeteksi alamat IP publik yang benar untuk validasi lisensi. Jika setelah instalasi cPanel tampaknya tidak mendeteksi IP publik dengan benar (misalnya, menampilkan IP pribadi di WHM), Anda mungkin perlu menjalankan skrip/scripts/build-cpnat
melalui SSH sebagai pengguna root. Skrip ini membantu cPanel mendeteksi konfigurasi NAT dan alamat IP publik yang sesuai. - Firewall (Cloud dan Server):
Di platform hyperscaler, Anda akan berhadapan dengan setidaknya dua lapisan firewall:- Firewall Tingkat Cloud: Ini adalah firewall yang disediakan oleh penyedia cloud Anda (misalnya, Security Group di AWS, Network Security Group di Azure). Ini mengontrol lalu lintas jaringan sebelum mencapai instance Anda. Anda wajib membuka port yang diperlukan oleh cPanel & WHM di firewall tingkat cloud ini agar layanan dapat diakses dari luar. Port esensial meliputi 22 (SSH), 80 (HTTP), 443 (HTTPS), 2082/2083 (cPanel), 2086/2087 (WHM), serta port untuk layanan email, FTP, DNS, dll., sesuai kebutuhan Anda.
- Firewall Tingkat Server: Setelah cPanel terinstal, biasanya akan menginstal firewall di dalam server itu sendiri (seperti CSF/Config Server Firewall). Firewall ini memberikan lapisan keamanan tambahan. Anda juga perlu memastikan firewall internal server ini dikonfigurasi dengan benar untuk mengizinkan lalu lintas pada port yang diperlukan. Ingatlah bahwa firewall tingkat cloud harus diatur terlebih dahulu sebelum lalu lintas dapat mencapai firewall tingkat server.
- Proses Instalasi Dasar:
Setelah Anda mempersiapkan instance Anda dengan OS yang kompatibel, mempertimbangkan masalah lisensi dan NAT, dan mengonfigurasi firewall tingkat cloud untuk setidaknya mengizinkan akses SSH, proses instalasi cPanel standar dapat dilanjutkan. Anda akan terhubung ke server melalui SSH sebagai pengguna root, mengunduh skrip instalasi cPanel, dan menjalankannya.
Singkatnya, sementara langkah-langkah inti instalasi cPanel tetap sama, perhatian khusus pada cara hyperscaler menangani jaringan (terutama NAT untuk lisensi) dan manajemen firewall sangat penting untuk keberhasilan penerapan di lingkungan cloud ini. Pastikan semua port yang diperlukan cPanel/WHM terbuka di firewall penyedia cloud Anda dan firewall internal server.